Disyariatkan Memberikan Kabar Gembira – Tafsir Surah Ali Imran 39
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Disyariatkan Memberikan Kabar Gembira – Tafsir Surah Ali Imran 39 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 06 Dzulqa’dah 1445 H / 14 Mei 2024 M.
Disyariatkan Memberikan Kabar Gembira – Tafsir Surah Ali Imran 39
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ
“Maka malaikat pun memanggil Zakariya, saat dia sedang berdiri shalat di dalam mihrab (katanya), ‘Sesungguhnya Allah memberikan kepadamu kabar gembira dengan seorang anak yang bernama Yahya, yang membenarkan kalimat dari Allah, dan akan menjadi sayyid (orang yang mulia bukan karena harta atau kedudukan dunia, tapi mulia dengan ilmu dan amal), ia tercegah dari akhlak-akhlak yang buruk, dan ia seorang nabi dari kalangan orang-orang shalih.`” (QS. Ali ‘Imran[3]: 39)
Faedah yang dapat kita ambil dari ayat ini adalah:
Pertama, Isbatul Malaikah: Penetapan akan adanya malaikat.
Kedua, Malaikat Bisa Berbicara: Para malaikat bisa berbicara dengan suara yang terdengar. Nabi Zakaria dipanggil oleh malaikat.
Ketiga, Bolehnya Mengajak Bicara Orang yang Sedang Shalat: Malaikat memanggil Nabi Zakaria saat beliau sedang shalat.
Keempat, Disyariatkan Memberikan Kabar Gembira: Disyariatkan memberikan kabar gembira kepada seseorang dengan apa yang membuatnya gembira. Malaikat berkata, “Allah memberikan kabar gembira kepadamu dengan anak yang bernama Yahya.”
Ini merupakan perkara yang disyariatkan, baik dalam macam dan jenisnya. Ada manusia-manusia yang Allah pilih menjadi ulama yang akan menjaga syariatNya. Ada juga manusia-manusia yang dipilih oleh Allah untuk menjadi orang shalih yang banyak beribadah kepadaNya. Itu semua Allah yang memberinya.
Maka apabila antum dipilih oleh Allah untuk menuntut ilmu, Alhamdulillah. Orang-orang yang suka duduk di majelis taklim, cinta ilmu, dan berusaha mengamalkan ilmu, itu termasuk orang-orang yang Allah pilih untuk menjadi orang shalih. Alhamdulillah, jangan sia-siakan pilihan Allah itu terhadap kita. Banyak orang yang sudah dikasih hidayah malah menyia-nyiakannya. Akhirnya, Allah kembali mengambil hidayah tersebut. Na’uzubillah.
Kelima, Pensucian Maryam dari tuduhan orang Yahudi. Orang Yahudi menuduh Maryam sebagai pelacur. Di sini Allah mengatakan, “Dan Allah akan mensucikan kamu Hai Maryam.” Orang Yahudi mengatakan bahwa Maryam berzina karena tiba-tiba datang membawa anak. Ahlussunah wal Jama’ah meyakini bahwa Maryam tidak berzina, tetapi ini adalah kehendak Allah yang bersifat kauniyah qadariah.
Keenam, Maryam diberikan oleh Allah keutamaan, bahkan diutamakan di atas seluruh wanita. Namun, terdapat permasalahan apakah Maryam diberikan keutamaan atas seluruh wanita sampai hari kiamat atau hanya di zamannya saja? Kata beliau, ini mengandung dua makna: bisa jadi maksudnya adalah Maryam diberikan keutamaan di atas seluruh wanita di zamannya saja, atau bisa jadi diberikan keistimewaan di atas seluruh wanita sampai hari kiamat. Wallahu a’lam.
Ketujuh, bolehnya mengulang sifat kemuliaan, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memuliakan Maryam dan mengulanginya dalam firmanNya: “Sesungguhnya Allah memilihmu, mensucikanmu, dan memilihmu di atas seluruh wanita di dunia ini.”
Kedelapan, penjelasan bahwa semakin Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keistimewaan kepada seorang insan, maka semakin seorang insan itu banyak beribadah sebagai rasa syukur kepada Allah. Allah telah memilih Maryam, bahkan mengutamakannya di atas seluruh wanita. Kemudian Allah berfirman kepada Maryam, “Wahai Maryam, tunduklah kepada Tuhanmu, sujudlah, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk” Ini adalah sebagai rasa syukur atas pemberian Allah kepadanya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga mencontohkan hal ini. Beliau shalat malam sampai kakinya bengkak. Ketika ditanya oleh Aisyah, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau shalat sampai kakimu bengkak, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang akan datang?” Rasulullah menjawab, “Tidakkah aku menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah?”
Oleh karena itu, semakin kita diberi hidayah, seharusnya semakin banyak ibadah kita kepada Allah sebagai rasa syukur kita kepadaNya. Semakin banyak ilmu yang kita peroleh, semakin banyak kita beribadah kepada Allah. Misalnya, jika Antum dimudahkan oleh Allah untuk menghafal Al-Quran, itu adalah keistimewaan yang Allah berikan kepada Antum, maka hendaknya semakin banyak ibadah yang Antum lakukan kepada Allah.
Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian Tentang Disyariatkan Memberikan Kabar Gembira – Tafsir Surah Ali Imran 39
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54164-disyariatkan-memberikan-kabar-gembira-tafsir-surah-ali-imran-39/